Apa Saja Kesalahan Yang Harus Di Hindari Untuk Para Blogger Pemula?

Kesalahan-Kesalahan Yang Biasa
Di Lakukan Blogger Pemula

Mungkin kesalahan-kesalahan ini yang membuat para blogger pemula menyerah dan lebih memilih meninggalkan blognya dari pada harus terus frustasi karna hal tersebut. Tapi mungkin juga masih ada banyak faktor lain yang mendasari mereka meninggalkan blog nya yang mungkin tidak saya ketahui.
Dibawah ini hanya sedikit yang saya ketahui kenapa para blogger pemula lebih memilih meninggalkan blog mereka dari pada mencari kesalahan dan mencoba memperbaikinnya.

Terlalu Fokus Mengedit Theme
Biasanya blogger yang terlalu lama berkutat pada urusan theme adalah blogger yang selalu berharap kesempurnaan. Padahal kita semua tau bahwa tidak ada hal yang sempurna, karena setiap kali kita berusaha membuatnya sempurna, maka akan muncul kekurangan lain. Jika kita terus terfokus pada hal ini saja, maka blog yang dikembangkan tidak akan maju-maju.

Tidak Sabaran
Kita semua pasti tau pribahasa "Orang sabar disayang Tuhan". Seharusnya pribahasa ini diaplikasikan saat menjalankan blog. Tapi sayang, tidak semua blogger itu penyabar. Banyak hal yang membuat mereka kehabisan kesabaran mereka.
Misalnya, tidak sabar ingin memiliki banyak pengunjung di blognya sehingga mereka melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, padahal jika mereka bersabar dalam mengolah blognya dan menuliskan hal-hal yang berguna di blognya untuk umum secara otomatis akan membuat banyak pengunjung yang berminat untuk membaca tulisan di blog mereka.

Terlalu Banyak Membaca Tanpa Adanya Aksi
Banyak membaca memang hal yang baik. Namun hal itu tidak berlaku untuk para blogger, karna di dalam dunia blogging, membaca saja tidak cukup, buat apa kita banyak membaca dan menyimpan banyak teori untuk diri kita sendiri tanpa kita bagikan semua itu untuk orang lain.

Malas Tapi  Mengharapkan Dapat Sesuatu Yang Tinggi
Sikap malas memang wajar dimiliki oleh semua orang. Tapi jangan jadikan sikap malas itu menjadi sebuah kebiasaan buat diri kita, apalagi kalau kita malas tapi ingin mendapatkan sesuatu yang hebat, haduh ini kehidupan nyata bukannya ada di dalam cerita dongeng. Jadi sebaiknya kita buang sikap malas yang ada di diri kita sejauh mungkin, apalagi untuk para blogger yang malas mengupdate blognya tapi berkeinginan untuk mendapatkan hal yang lebih, cepat dihilangin sikap malas itu, dan di ganti dengan sikap produktifitas yang lebih baik dan berguna.

Tidak Memiliki Tujuan
Ini adalah hal yang paling penting untuk kita semua, jika kita mau melakukan hal apapun, kita harus memiliki tujuan. Agar kita lebih bersemangat melakukannya, untuk mencapai tujuan tersebut.
Share:

Mengapa Dalam Rangka Manajemen Harus Ada Organisasi ?

Dalam Rangka Manajemen Harus Ada Organisasi ?

Peran Organisasi
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh beberapa orang diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulanya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan organisasi didalamnya agar bias tercapai tujuan tersebut.
Ciri-Ciri Teknis Organisasi Tidak Baik
  •  Pengambilan keputusan seringkali terlambat ataupun seringkali kurang baik.
  • Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan.
  • Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan.



Share:

Mengapa Organisasi dan Metode Dibutuhkan Oleh Manajemen ?

Mengapa Organisasi dan Metode Dibutuhkan Oleh Manajemen ?

ORGANISASI :
Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat untuk mencapai tujuan.
Istilah Organisasi dapat diartikan sebagai:
·         WADAH : Sekelompok manusia untuk saling bekerja sama (Statis)
·         PROSES :Pengelompokan manusia dalam kerjasama yang efesien  (bersifat Dinamis)
Inilah yang menyebabkan mengapa organisasi selalu bergerak, senantiasa hidup, berkembang dan berubah-ubah
METODE :
Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
Metode ini diperlukan agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.
ORGANISASI DAN METODE :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen yaitu mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan
Dari Pemgertian diatas O & M mengandung maksud:
·         Kunci dan Syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
·         Mutlak dalam kegiatan manajemen
·         Memanfaatkan segala sumber dan waktu
·         Berguna untuk peningkatan efesiensi kerja untuk mencapai tujuan
MANAJEMEN :
Proses dari kegiatan seorang manajer bagaimana mengambil keputusan yang terbaik  melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan sumber-sumber yang tersedia untuk pencapaian tujuan
Kegitan Manajemen :
Planning  (perencanaan):
Berpikir, menduga, menentukan prioritas, kegiatan bersifat non fisik diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi.
Organizing (pengorganisasian):
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staf diharapkan objektif
Motivating (motivasi):
Membina, mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai, memberikan rangsangan baik bersifat rohaniah atau jasmaniah. Rohaniah: Kenaikan pangkat, Pendidikan dan pengembangan karir, pemberian cuti, penambahan pengalaman, penelenggaraan human relation dengan tepat Jasmaniah: Sistem Upah gaji yang menggairahkan, pemberian tunjangan, distribusi sandang pangan, penyediaan fasilitas rumah, kendaraan dan jaminan pemeliharaan kesehatan
Controlling (pengendalian):
Mengadakan pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan dijalankan, seberapa besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang harus dilakukan selanjutnya
Faktor-faktor produksi (SUMBER-SUMBER) YANG DIPERLUKAN:
·         Manusia atau Tenaga Kerja (Man/Man Power)
·         Uang atau Biaya (Money)
·         Bahan-bahan atau Material (Materials)
·         Mesin dan Peralatan (Mechines & Equipment)
Sumber-sumber diatas menurut George R Terry disebut 6M (the six M’s in management) dengan menambah 2 sumber lagi:
·         Tata kerja (Methods)
·         Pasar (Market)
Dalam kegitan manajemen ke-6 sumber diatas mutlak diperlukan tetapi dalam sudut pandang O & M, Methods & Market tidak disebut sebagai sumber. Metode hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan market adalah wahana untuk memperluas sasaran kegiatan.

Hubungan timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata kerja (Metode)

Share:

Sejarah Organisasi

Sejarah Organisasi

Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat kaku, “dingin”, tanpa kepribadian, atau kadang-kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
Untuk sejarah sendiri belum di ketahui secara pasti kapan terbentuknya organisasi, sutau organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

Share:

Teori Organisasi

TEORI  ORGANISASI
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut. Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.

TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
1.      Teori birokrasi :  dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
2.      Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
3.      Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.




TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
1.      Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
2.      Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
3.      Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang
dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan  perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan  lingkungannya,  dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan

Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Share:

Pengertian Organisasi dan Metode

Pengertian Organisasi dan Metode
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. atau dapat disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap: rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
1.      Orang-orang (sekumpulan orang)
2.      Kerjasama
3.      Tujuan yang ingin dicapai
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama dengan mendaya gunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode sacara lengkap adalah: Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses menajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu:
1.      Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat- tepatnya.
2.      Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen.
3.      Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
4.      Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Sejarah Organisasi
“Organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi” – Nancy Dixon, 1994
“Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” – Peter Senge, 1990
“Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindak secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama” – Burky dan Perry, 1998


Share:

Desain Organisasi Formal

Desain Organisasi Formal
Desain organisasi menekankan pada sisi manajemen dari teori organisasi dengan mempertimbangkan konstruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian / Definisi Organisasi Formal
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi. Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1.      Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2.      Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3.      Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.      Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A.    Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1.      Adanya kesatuan Perintah
2.      Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3.      Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
1.      Pengambilan keputusan cepat
2.      Pengendalian lebih mudah
3.      Solidaritas antar karyawan tinggi

Kekurangan/Kelemahan
1.      Pemimpin cenderung otokratis
2.      Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
3.      Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

B.     Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
1.      Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2.      Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3.      Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
1.      Pembagian tugas jelas
2.      Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
3.      Penempatan orang pada tempat yang tepat
4.      Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
1.      Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
2.      Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
3.      Solidaritas antar karyawam rendah

C.    Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan atau sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.



Share: