Perencanaan dan Strategi
(Planning)
Ini tantangan yang
dihadapi oleh operator telekomunikasi adalah strategi yang tepat untuk
menghadapi deregulasi yang mengarah ke kompetisi yang sehat.
Selain itu operator
telekomunikasi dihadapkan pada kenyataan kalau pasar telekomunikasi akan
berubah dengan cepat yang dipicu teknologi yang modern, seperti pengenalan
teknologi 3G & 4G (wireless), migrasi ke platform IP (all-IP), dan juga
penggelaran teknologi broadband yang luas.
Penggunaan internet yang
meluas telah mengubah telah mengubah aspek komersial operasi dalam industri,
dari iklan, sales dan customer care, kesempatan telecommuting buat karyawan,
dan komunikasi karyawan.
Operator telekomunikasi
harus memilih strategi yang efektif ditengah perang harga dan level churn yang
tinggi. Incumbent mau tidak mau harus merangkul kompetisi di tengah deregulasi
ini. Dan agar berhasil, operator telekomunikasi harus memilih dan mengambil
langkah (resiko) strategis, dan meminimalkan blunder.
Strategi yang harus
dicermati yakni mulai dari distribusi, harga, performance, customer service,
manajemen teknologi, ekspansi bisnis, kepemimpinan biaya, dan strategi
pendanaan.
Strategi yang bisa
dilakukan oleh incumbents di antaranya adalah:
1. Fokus ke pelanggan melalui penggelaran teknologi
baru (Customer focus deployment of new technology).
2. Menyediakan kualitas layanan yang tertinggi
(providing highest quality service), jika tidak bisa mengancam posisi brand
produknya dan ditinggalkan pelanggannya.
3. Tarif yang agresif dan penghematan biaya tanpa
menciptakan perang harga yang berjangka lama (Aggressive price and cost cutting
without creating long-term price wars).
4. Dukungan manajemen untuk mengambil resiko
terkait strategi yang dijalankannya (Management’s willingness to take a risk)
Tren menarik yang
dilakukan operator telekomunikasi untuk strategi growth mereka adalah merger
dan akuisisi.
Strategi yang juga
penting bagi Operator telekomunikasi dalam mencapai tujuannya adalah bagaimana
perusahaan melihat letak (positioning) dari perusahaan (unit bisnisnya) dengan
memperhatikan ukuran pasar (market size) dan pangsa pasar (market share). Alat
yang berguna untuk menentukan positioning dari (portofolio) perusahaan adalah
matriks Boston Consulting Group (BCG).
ada proses pengendalian
manajemen, terdapat perbedaan manajer dalam gaya kepemimpinan, kemampuan
interpersonal, kemampuan teknis, pengalaman, dan pendekatan dalam pembuatan
keputusan. Karena itu, dalam proses pengendalian manajemen terdapat proses
interaksi antara manajer dan interaksi antara manajer dengan karyawan.
Kegiatan-kegiatan dalam proses pengendalian manajemen formal meliputi
perencanaan strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam
analisa akan dibedakan antara proses pengendalian manajemen pada perusahaan dan
pengendalian manajemen pada divisi secara khusus.
1) Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi
perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang ada. Sebelum
melakukan analisis pada perencanaan strategi, digunakan analisa SWOT umtuk
mengetahui kondisi perusahaan. Strengths (kekuatan) yang dimiliki perusahaan,
yaitu :
Ø Adanya hak duopoly
Ø Pengalaman dalam mengelola bisnis telekomunikasi
internasional
Ø Rangkaian produk dan jasa yang luas
Ø Memiliki teknologi yang mutakhir
Ø Kualitas produk dan jasa
Ø Adanya citra perusahaan yang baik
Weaknesses (kelemahan)
yang dimiliki perusahaan, yaitu:
Ø Kurangnya keinginan bersaing secara ketat karena
adanya hak duopoli yang dimiliki.
Opportunities
(kesempatan) yang dimiliki perusahaan, yaitu :
Ø Besarnya pasar domestik yang belum tergarap
Ø Perluasan bisnis baru yang mencakup core bisnis
yang cukup menguntungkan
Ø Bisnis telekomunikasi global yang menjanjikan.
Threats (Ancaman) untuk
perusahaan adalah :
Ø Masuknya pendatang baru terutama dari luar negri
sehubungan dengan berakhirnya hak duopoli yang dimiliki
Ø Adanya kompetisi global yang memasuki pasar
domestic
Ø Krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Visi PT Indosat adalah
menjadi penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi terpadu berfokus
seluler/ nirkabel yang terkemuka di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, PT
Indosat menerapkan strategi bisnis yakni dengan business focus re-engineering
dan restrukturisasi organisasi yang berkelanjutan. Pada business focus
re-ngineering, indosat fokus pada segmen seluler. Sedangkan pada
restrukturisasi organisasi, indosat melakukan implementasi integrasi operasi satelindo
dan IM3 melalui Indosat’s Cellular Integration Team, yakni satu jaringan, satu
keputusan manajemen dan financial, serta sentralisasi manajemen. Disini
ditekankan indosat sebagai operating seluler dan bukan sebagai holding company.
Strategi-strategi ini dilihat sebagai target jangka panjang PT Indosat
Sehubungan dengan krisis
ekonomi, ditambah dengan krisis moneter yang melanda Indonesia, PT Indosat juga
terkena imbasnya dan mengalami masa sulit. Banyak bisnis di Indonesia yang
terhambat karena kondisi ekonomi yang fluktuatif, ketidakstabilan politik, dan
gejolak sosial. Situasi tersebut mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa
telekomunikasi internasional di Indonesia. Dalam hal ini, indosat perlu
berhati-hati dalam kegiatan operasi dan manajemen financial, terutama terhadap
mata uang asing (nilai tukar rupiah terhadap dolar).
Oleh karena itu, PT
Indosat perlu mencari cara yang ekonomis untuk menurunkan beban pembelanjaan
pada mata uang asing, misal dengan mengurangi sirkuitnya, yakni dengan
menggunakan sirkuit kabel yang lebih murah daripada satelit yang memakan biaya
banyak. Karena lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, biaya
telekomunikasi menjadi meningkat, oleh karena itu untuk beban operasilonal
sebaiknya diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasional perusahaan, serta
meningkatkan profit margin. PT Indosat juga perlu melakukan suatu kebijakan
yang menyangkut situasi krisis ekonomi di Indonesia, dan dalam hal ini indosat
perlu memperhatikan dana utang perusahaan.
PT Indosat perlu memperhatikan
kinerja anak perusahaannya. Untuk mencegah dampak dari kinerja anak perusahaan
indosat, maka indosat perlu melakukan diversifikasi bisnis, yang dapat
memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan
strategi jangka panjangnya.
2) Penyusunan Anggaran.
Anggaran merupakan
bagian yang penting untuk perencanaan efektif jangka pendek dan kontrol dalam
organisasi. Penyelenggaraan anggaran biasanya meliputi satu tahun. Anggaran
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
· Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial
dari unit usaha perusahaan.
· Dinyatakan dalam istilah moneter.
· Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
· Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer
setuju untuk bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran.
· Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh
pejabat yang lebih tinggi dari pembuat anggaran.
Sekali disetujui,
anggaran hanya dapat dirubah dalam kondisi tertentu.
· Secara berkala kinerja keuangan aktual
dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan.
Penyusunan anggaran
pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian penyusunan anggaran,
yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue Analysis and Controlling.
Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan koordinasi Group Head (GH)
Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis dan mengontrol setiap
revenue yang ada di PT Indosat, Tbk. Divisi Revenue Analysis and Controlling
sendiri terbagi menjadi 3 bagian yakni Cellular Revenue Analysis &
Controlling, Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling, Region Revenue
Analysis & Controlling. Bagian Fixed-MIDI Revenue Analysis
& Controlling mempunyai fungsi sebagai berikut :
· Mengevaluasi dan menganalisis Fixed & MIDI
revenue untuk setiap produk dan jasa.
· Membuat laporan bulanan PT IndosatPCO (Parent
Company Only)
· Melakukan koordinasi dengan departemen lainnya,
khususnya untuk implementasi program pada jaringan dan IT yang berhubungan
dengan Fixed & MIDI revenue
· Mengevaluasi dan menjalankan SAP module yang
berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
· Menargetkan revenue untuk "revenue driver
Group and analyze"
· Menargetkan revenue setting untuk Director KPI
dan menyediakan sesuai dengan realisasinya.
Dilihat dari proses
penyusunan anggaran pada PT Indosat,Tbk sudah baik. Hal ini antara lain karena
melibatkan semua divisi dan cabang yang ada di perusahaan, sesuai dengan
pendapat Anthony dan Govindarajan (2007), proses penyusunan anggaran merupakan
suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan
atasannya. Sebagai perusahaan besar, PT Indosat,Tbk menyusun anggaran untuk
menghasilkan anggaran perusahaan secara umum dan anggaran terinci dari
masing-masing divisi. Kepala divisi diberi tanggung jawab untuk melakukan
otorisasi jumlah yang diijinkan untuk dikeluarkan dalam anggaran setiap divisi
dengan menggambarkan kinerja yang akan dihasilkan sehingga anggaran ini juga
menjadi salah satu dasar untuk menilai kinerja divisi. Keterlibatan direksi
sebagai manajer puncak dalam menyusun anggaran membuat sistem anggaran dapat
secara efektif memotivasi para pelaksana dan pengusul anggaran.
ACTUATING
Pelaksanaan Pengendalian
Perusahan pada PT. Indosat, Tbk di pegang oleh Direktur Utama dibantu tujuh
Direktur yang masing-masing membawahi satu direktorat.Dalarn satu direktorat
terbagi lagi menjadi beberapa Group, masing-masing dikepalai oleh seorang Group
Head (GH). Setiap Group Head membawahi beberapa Divisi yang dikepalai oleh
seorang Division Head (DH), dibantu oleh beberapa Manager yang masing-masing
membawahi suatu Bagian. Adapula beberapa fungsi/tugas untuk setiap divisi yang
meliputi:
· Direktur Utama, bertugas memimpin, mengawasi,
mengkoordinasi tugas-tugas dan PT Indosat sesuai peraturan
perundang-undanganyang berlaku.
· Wakil Direktur Utama, bertugas membantu dalam
pelaksanaan menjalankan roda perusahaan.
· Direktur, bertugas mengkoordinasi, melaksanakan
pengawasan terhadap unit pelaksanaan operasional yang dibawahinya.
· GroupHead, bertugas:
Mengarahkan,
mengkoordinasidan mengevaluasi pelaksanaan ketja dan bagianbagian yang ada
dalam Group tersebut.
Mengevaluasi dan
merumuskan kebijakan Direktur yang bersangkutan dan
mengimplementasikan pada
masing-masing divisi serta menyampaikan
alternatif
penyempurnaan.
Mengevaluasi setiap
masukan dan usulan yang diterima dari bagian masing-masing Division Head.
· Division Head, bertugas:
Mengerahkan,
mengkoordiansi dan mengevaluasi pelaksaan kerja dari bagian-bagian yang ada
dalam divisi tersebut.
Mengevaluasi setiap
kebijakan direktur yang bersangkutan dan divisi masingmasing serta menyampaikan
alternatifpenyempumaan.
Merumuskan kebijakan
direktur ke dalam kegiatan operasional masing-masing divisi.
Mengevaluasi setiap
masukan dan usulan yang diterima dari bagian masing-masing divisi.
Dari penjelasan di atas
PT Indosat Tbk telah cukup baik dalam mengawasi pelaksanaan Pengendalian dan
juga termasuk anggaran, hal ini semakin baik dengan di bentuknya Komite Audit.
Komite Audit dari PT Indosat Tbk melaksanakan tugasnya berdasarkan perjanjian
tertulis yang disahkan oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan perjanjian, Komite
harus terdiri atas sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan dua
tenaga ahli independen eksternal sebagai anggota. Salah seorang Komisaris
Independen diangkat sebagai ketua.
Dari analisis diatas
dapat disimpulkan, bahwa:
a. Proses
pengendalian manajemen PT Indosat Tbk terdiri dari: perencanaan strategi,
penyusunan anggaran dan pelaksanaan.
b. PT
Indosat Tbk menerapkan strategi bisnis yakni dengan business focus
re-engineering dan restrukturisasi organisasi yang berkelanjutan. Pada business
focus re-ngineering, indosat fokus pada segmen seluler. Sedangkan pada
restrukturisasi organisasi, PT Indosat Tbk melakukan implementasi integrasi
operasi satelindo dan IM3 melalui Indosat’s Cellular Integration Team.
c.
Penyusunan anggaran pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian
penyusunan anggaran, yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue
Analysis and Controlling. Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan
koordinasi Group Head (GH) Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis
dan mengontrol setiap revenue yang ada di PT Indosat, Tbk.
d.
Pelaksanaan Pengendalian Perusahan pada PT. Indosat, Tbk di pegang oleh
Direktur Utama dibantu tujuh Direktur yang masing-masing membawahi satu
direktorat.Dalarn satu direktorat terbagi lagi menjadi beberapa Group,
masing-masing dikepalai oleh seorang Group Head (GH). Setiap Group Head
membawahi beberapa Divisi yang dikepalai oleh seorang Division Head (DH),
dibantu oleh beberapa Manager yang masing-masing membawahi suatu Bagian.
Controlling
Penyusunan anggaran
pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian penyusunan anggaran,
yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue Analysis and Controlling.
Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan koordinasi Group Head (GH)
Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis dan mengontrol setiap
revenue yang ada di PT Indosat, Tbk. Divisi Revenue Analysis and Controlling
sendiri terbagi menjadi 3 bagian yakni Cellular Revenue Analysis &
Controlling, Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling, Region Revenue
Analysis & Controlling. Bagian Fixed-MIDI Revenue Analysis
& Controlling mempunyai fungsi sebagai berikut :
· Mengevaluasi dan menganalisis Fixed & MIDI
revenue untuk setiap produk dan jasa.
· Membuat laporan bulanan PT IndosatPCO (Parent
Company Only)
· Melakukan koordinasi dengan departemen lainnya,
khususnya untuk implementasi program pada jaringan dan IT yang berhubungan
dengan Fixed & MIDI revenue
· Mengevaluasi dan menjalankan SAP module yang
berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
· Menargetkan revenue untuk "revenue driver
Group and analyze"
· Menargetkan revenue setting untuk Director KPI
dan menyediakan sesuai dengan realisasinya.
Dilihat dari proses
penyusunan anggaran pada PT Indosat,Tbk sudah baik. Hal ini antara lain karena
melibatkan semua divisi dan cabang yang ada di perusahaan, sesuai dengan
pendapat Anthony dan Govindarajan (2007), proses penyusunan anggaran merupakan
suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan
atasannya. Sebagai perusahaan besar, PT Indosat,Tbk menyusun anggaran untuk
menghasilkan anggaran perusahaan secara umum dan anggaran terinci dari
masing-masing divisi. Kepala divisi diberi tanggung jawab untuk melakukan otorisasi
jumlah yang diijinkan untuk dikeluarkan dalam anggaran setiap divisi dengan
menggambarkan kinerja yang akan dihasilkan sehingga anggaran ini juga menjadi
salah satu dasar untuk menilai kinerja divisi. Keterlibatan direksi sebagai
manajer puncak dalam menyusun anggaran membuat sistem anggaran dapat secara
efektif memotivasi para pelaksana dan pengusul anggaran.
Organing
Telekomunikasi merupakan
alat komunikasi yang sangat vital bagi kegiatan sehari-hari, baik untuk usaha
suatu perusahaan atau
kegiatan lainnya. Dalam perkembangannya telekomunikasi ini semakin cepat
menyesuaikan diri kepada
kepentingan para pemakainya, yang meliputi kecepatan, visualisasi, harga dan
distribusinya yang
mendekati keinginan pemakai. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia,
kebutuhan
akan telekomunikasi ini
menjadi sangat vital dan menentukan. Sedangkan untuk komunikasi yang dapat
memenuhi kebutuhan suatu
badan usaha menjadi sangat kurang mengingat kebutuhan suatu badan usaha
tidak hanya untuk
komunikasi biasa melainkan sebagai media pendukung usaha yang sangat
membutuhkan
akurasi, kecepatan, dan
kepastian kerahasiaan yang sangat tinggi. Kebutuhan akan telekomunikasi ini
begitu
sangat meningkat seiring
dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang diiringi dengan masuknya
investasi asing ke
Indonesia. Masuknya investasi asing menuntut telekomunikasi yang canggih untuk
mendukung usahanya di
Indonesia. Hal ini yang mendorong PT Indosat untuk selalu berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggannya.
Semakin besamya pasar dalam negeri untuk telekomunikasi mendorong
perusahaan lain untuk
berusaha di telekomunikasi, khususnya telekomunikasi telepon internasional. Hal
ini
yang turut pula
diperhitungkan oleh PT Indosat, dengan membuat inovasi.
Tujunan dari
telekomunikasi internasional dan berusaha pula untuk menyelenggarakan
telekomunikasi
dalam negeri. Kondisi
global tidak dapat melepaskan Indonesia dari krisis ekonomi yang berkepanjangan
(walaupun lingkungan
regional telah mengalami pemulihan) dan memaksa semua badan usaha untuk
menyesuaikan diri secara
terpaksa dengan krisis ekonomi ini, dengan harapan dapat tetap langgeng dalam
usaha.
Tujuan penulisan tesis
ini adalah untuk membahas beberapa hal: Bagaimana posisi Indosat dalam
persaingan
industri telekomunikasi
di Indonesia; Bagaimana jenis perusahaan yang cocok apakah sebagai
penyelenggara jaringan,
penyelenggara jasa atau kombinasi keduanya; serta bagaimana usaha-usaha yang
dilakukan PT Indosat
dalam menciptakan terobosan usaha untuk mendukung usaha inti perusahaan.
Sedangkan metode
penulisan tesis yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat eksplanatif dan
pendekatan kualitatif,
yaitu bertujuan mendapatkan gambaran yang lengkap dari subyek yang diteliti
dengan
melakukan pengamatan
langsung. Pengumpulan data melalui data perusahaan dan artikel yang terkait,
yang
selanjutnya dikaji
dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan untuk strateginya
berdasarkan pendekatan
matrik SWOT.
Dari hasil analisis ini
disimpulkan bahwa dunia telekomunikasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
tingkat
pertubuhan ekonomi
nasional. Hasil proyeksi permintaan jasa telekomunikasi di dalam negeri untuk
tahun
2000 - 2004 dengan
skenario pesimis, normal dan optimis yang menunjukan bahwa pertumbuhan
telekomunikasi di
Indonesia masih dapat diandalkan bagi dunia usaha di bidang telekomunikasi.
Akan tetapi
pertumbuhan ekonomi
nasional masih harus terus ditingkatkan oleh pemerintah agar pertumbuhan
industri
telekomunikasi terus
bertambah.