Manajemen Perusahaan Terbuka PT.Indosat Tbk

Perencanaan dan Strategi (Planning)
Ini tantangan yang dihadapi oleh operator telekomunikasi adalah strategi yang tepat untuk menghadapi deregulasi yang mengarah ke kompetisi yang sehat.
Selain itu operator telekomunikasi dihadapkan pada kenyataan kalau pasar telekomunikasi akan berubah dengan cepat yang dipicu teknologi yang modern, seperti pengenalan teknologi 3G & 4G (wireless), migrasi ke platform IP (all-IP), dan juga penggelaran teknologi broadband yang luas.
Penggunaan internet yang meluas telah mengubah telah mengubah aspek komersial operasi dalam industri, dari iklan, sales dan customer care, kesempatan telecommuting buat karyawan, dan komunikasi karyawan.
Operator telekomunikasi harus memilih strategi yang efektif ditengah perang harga dan level churn yang tinggi. Incumbent mau tidak mau harus merangkul kompetisi di tengah deregulasi ini. Dan agar berhasil, operator telekomunikasi harus memilih dan mengambil langkah (resiko) strategis, dan meminimalkan blunder.
Strategi yang harus dicermati yakni mulai dari distribusi, harga, performance, customer service, manajemen teknologi, ekspansi bisnis, kepemimpinan biaya, dan strategi pendanaan.
Strategi yang bisa dilakukan oleh incumbents di antaranya adalah:
1.      Fokus ke pelanggan melalui penggelaran teknologi baru (Customer focus deployment of new technology).
2.      Menyediakan kualitas layanan yang tertinggi (providing highest quality service), jika tidak bisa mengancam posisi brand produknya dan ditinggalkan pelanggannya.
3.      Tarif yang agresif dan penghematan biaya tanpa menciptakan perang harga yang berjangka lama (Aggressive price and cost cutting without creating long-term price wars).
4.      Dukungan manajemen untuk mengambil resiko terkait strategi yang dijalankannya (Management’s willingness to take a risk)
Tren  menarik yang dilakukan operator telekomunikasi untuk strategi growth mereka adalah merger dan akuisisi.
Strategi yang juga penting bagi Operator telekomunikasi dalam mencapai tujuannya adalah bagaimana perusahaan melihat letak (positioning) dari perusahaan (unit bisnisnya) dengan memperhatikan ukuran pasar (market size) dan pangsa pasar (market share). Alat yang berguna untuk menentukan positioning dari (portofolio) perusahaan adalah matriks Boston Consulting Group (BCG).


ada proses pengendalian manajemen, terdapat perbedaan manajer dalam gaya kepemimpinan, kemampuan interpersonal, kemampuan teknis, pengalaman, dan pendekatan dalam pembuatan keputusan. Karena itu, dalam proses pengendalian manajemen terdapat proses interaksi antara manajer dan interaksi antara manajer dengan karyawan. Kegiatan-kegiatan dalam proses pengendalian manajemen formal meliputi perencanaan strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam analisa akan dibedakan antara proses pengendalian manajemen pada perusahaan dan pengendalian manajemen pada divisi secara khusus.
1) Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang ada. Sebelum melakukan analisis pada perencanaan strategi, digunakan analisa SWOT umtuk mengetahui kondisi perusahaan. Strengths (kekuatan) yang dimiliki perusahaan, yaitu :
Ø  Adanya hak duopoly
Ø  Pengalaman dalam mengelola bisnis telekomunikasi internasional
Ø  Rangkaian produk dan jasa yang luas
Ø  Memiliki teknologi yang mutakhir
Ø  Kualitas produk dan jasa
Ø  Adanya citra perusahaan yang baik
Weaknesses (kelemahan) yang dimiliki perusahaan, yaitu:
Ø  Kurangnya keinginan bersaing secara ketat karena adanya hak duopoli yang dimiliki.
Opportunities (kesempatan) yang dimiliki perusahaan, yaitu :
Ø  Besarnya pasar domestik yang belum tergarap
Ø  Perluasan bisnis baru yang mencakup core bisnis yang cukup menguntungkan
Ø  Bisnis telekomunikasi global yang menjanjikan.
Threats (Ancaman) untuk perusahaan adalah :
Ø  Masuknya pendatang baru terutama dari luar negri sehubungan dengan berakhirnya hak duopoli yang dimiliki
Ø  Adanya kompetisi global yang memasuki pasar domestic
Ø  Krisis ekonomi yang melanda Indonesia.

Visi PT Indosat adalah menjadi penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi terpadu berfokus seluler/ nirkabel yang terkemuka di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, PT Indosat menerapkan strategi bisnis yakni dengan business focus re-engineering dan restrukturisasi organisasi yang berkelanjutan. Pada business focus re-ngineering, indosat fokus pada segmen seluler. Sedangkan pada restrukturisasi organisasi, indosat melakukan implementasi integrasi operasi satelindo dan IM3 melalui Indosat’s Cellular Integration Team, yakni satu jaringan, satu keputusan manajemen dan financial, serta sentralisasi manajemen. Disini ditekankan indosat sebagai operating seluler dan bukan sebagai holding company. Strategi-strategi ini dilihat sebagai target jangka panjang PT Indosat
Sehubungan dengan krisis ekonomi, ditambah dengan krisis moneter yang melanda Indonesia, PT Indosat juga terkena imbasnya dan mengalami masa sulit. Banyak bisnis di Indonesia yang terhambat karena kondisi ekonomi yang fluktuatif, ketidakstabilan politik, dan gejolak sosial. Situasi tersebut mempengaruhi pertumbuhan permintaan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Dalam hal ini, indosat perlu berhati-hati dalam kegiatan operasi dan manajemen financial, terutama terhadap mata uang asing (nilai tukar rupiah terhadap dolar).
Oleh karena itu, PT Indosat perlu mencari cara yang ekonomis untuk menurunkan beban pembelanjaan pada mata uang asing, misal dengan mengurangi sirkuitnya, yakni dengan menggunakan sirkuit kabel yang lebih murah daripada satelit yang memakan biaya banyak. Karena lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, biaya telekomunikasi menjadi meningkat, oleh karena itu untuk beban operasilonal sebaiknya diupayakan lebih rendah dari pendapatan operasional perusahaan, serta meningkatkan profit margin. PT Indosat juga perlu melakukan suatu kebijakan yang menyangkut situasi krisis ekonomi di Indonesia, dan dalam hal ini indosat perlu memperhatikan dana utang perusahaan.
PT Indosat perlu memperhatikan kinerja anak perusahaannya. Untuk mencegah dampak dari kinerja anak perusahaan indosat, maka indosat perlu melakukan diversifikasi bisnis, yang dapat memperbaiki posisi keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan sesuai dengan strategi jangka panjangnya.

2) Penyusunan Anggaran.
Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran biasanya meliputi satu tahun. Anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit usaha perusahaan.
·         Dinyatakan dalam istilah moneter.
·         Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
·         Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran.
·         Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuat anggaran.

Sekali disetujui, anggaran hanya dapat dirubah dalam kondisi tertentu.
·         Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan.
Penyusunan anggaran pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian penyusunan anggaran, yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue Analysis and Controlling. Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan koordinasi Group Head (GH) Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis dan mengontrol setiap revenue yang ada di PT Indosat, Tbk. Divisi Revenue Analysis and Controlling sendiri terbagi menjadi 3 bagian yakni Cellular Revenue Analysis & Controlling, Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling, Region Revenue Analysis & Controlling.   Bagian Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling mempunyai fungsi sebagai berikut :
·         Mengevaluasi dan menganalisis Fixed & MIDI revenue untuk setiap produk dan jasa.
·         Membuat laporan bulanan PT IndosatPCO (Parent Company Only)
·         Melakukan koordinasi dengan departemen lainnya, khususnya untuk implementasi program pada jaringan dan IT yang berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
·         Mengevaluasi dan menjalankan SAP module yang berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
·         Menargetkan revenue untuk "revenue driver Group and analyze"
·         Menargetkan revenue setting untuk Director KPI dan menyediakan sesuai dengan realisasinya.
Dilihat dari proses penyusunan anggaran pada PT Indosat,Tbk sudah baik. Hal ini antara lain karena melibatkan semua divisi dan cabang yang ada di perusahaan, sesuai dengan pendapat Anthony dan Govindarajan (2007), proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan atasannya. Sebagai perusahaan besar, PT Indosat,Tbk menyusun anggaran untuk menghasilkan anggaran perusahaan secara umum dan anggaran terinci dari masing-masing divisi. Kepala divisi diberi tanggung jawab untuk melakukan otorisasi jumlah yang diijinkan untuk dikeluarkan dalam anggaran setiap divisi dengan menggambarkan kinerja yang akan dihasilkan sehingga anggaran ini juga menjadi salah satu dasar untuk menilai kinerja divisi. Keterlibatan direksi sebagai manajer puncak dalam menyusun anggaran membuat sistem anggaran dapat secara efektif memotivasi para pelaksana dan pengusul anggaran.

ACTUATING
Pelaksanaan Pengendalian Perusahan pada PT. Indosat, Tbk di pegang oleh Direktur Utama dibantu tujuh Direktur yang masing-masing membawahi satu direktorat.Dalarn satu direktorat terbagi lagi menjadi beberapa Group, masing-masing dikepalai oleh seorang Group Head (GH). Setiap Group Head membawahi beberapa Divisi yang dikepalai oleh seorang Division Head (DH), dibantu oleh beberapa Manager yang masing-masing membawahi suatu Bagian. Adapula beberapa fungsi/tugas untuk setiap divisi yang meliputi:
·         Direktur Utama, bertugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasi tugas-tugas dan PT Indosat sesuai peraturan perundang-undanganyang berlaku.
·         Wakil Direktur Utama, bertugas membantu dalam pelaksanaan menjalankan roda perusahaan.
·         Direktur, bertugas mengkoordinasi, melaksanakan pengawasan terhadap unit pelaksanaan operasional yang dibawahinya.
·         GroupHead, bertugas:
Mengarahkan, mengkoordinasidan mengevaluasi pelaksanaan ketja dan bagianbagian yang ada dalam Group tersebut.
Mengevaluasi dan merumuskan kebijakan Direktur yang bersangkutan dan
mengimplementasikan pada masing-masing divisi serta menyampaikan
alternatif penyempurnaan.
Mengevaluasi setiap masukan dan usulan yang diterima dari bagian masing-masing Division Head.
·         Division Head, bertugas:
Mengerahkan, mengkoordiansi dan mengevaluasi pelaksaan kerja dari bagian-bagian yang ada dalam divisi tersebut.
Mengevaluasi setiap kebijakan direktur yang bersangkutan dan divisi masingmasing serta menyampaikan alternatifpenyempumaan.
Merumuskan kebijakan direktur ke dalam kegiatan operasional masing-masing divisi.
Mengevaluasi setiap masukan dan usulan yang diterima dari bagian masing-masing divisi.
Dari penjelasan di atas PT Indosat Tbk telah cukup baik dalam mengawasi pelaksanaan Pengendalian dan juga termasuk anggaran, hal ini semakin baik dengan di bentuknya Komite Audit. Komite Audit dari PT Indosat Tbk melaksanakan tugasnya berdasarkan perjanjian tertulis yang disahkan oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan perjanjian, Komite harus terdiri atas sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan dua tenaga ahli independen eksternal sebagai anggota. Salah seorang Komisaris Independen diangkat sebagai ketua. 
Dari analisis diatas dapat disimpulkan, bahwa:
a.   Proses pengendalian manajemen PT Indosat Tbk terdiri dari: perencanaan strategi, penyusunan anggaran dan pelaksanaan.
b.   PT Indosat Tbk menerapkan strategi bisnis yakni dengan business focus re-engineering dan restrukturisasi organisasi yang berkelanjutan. Pada business focus re-ngineering, indosat fokus pada segmen seluler. Sedangkan pada restrukturisasi organisasi, PT Indosat Tbk melakukan implementasi integrasi operasi satelindo dan IM3 melalui Indosat’s Cellular Integration Team.
c.   Penyusunan anggaran pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian penyusunan anggaran, yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue Analysis and Controlling. Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan koordinasi Group Head (GH) Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis dan mengontrol setiap revenue yang ada di PT Indosat, Tbk.
d.   Pelaksanaan Pengendalian Perusahan pada PT. Indosat, Tbk di pegang oleh Direktur Utama dibantu tujuh Direktur yang masing-masing membawahi satu direktorat.Dalarn satu direktorat terbagi lagi menjadi beberapa Group, masing-masing dikepalai oleh seorang Group Head (GH). Setiap Group Head membawahi beberapa Divisi yang dikepalai oleh seorang Division Head (DH), dibantu oleh beberapa Manager yang masing-masing membawahi suatu Bagian.

Controlling
Penyusunan anggaran pendapatan tahunan PT Indosat,Tbk dilakukan oleh bagian penyusunan anggaran, yaitu Group Controlling khususnya pada Divisi Revenue Analysis and Controlling. Divisi ini berada dibawah tanggungjawab dan koordinasi Group Head (GH) Controlling. Divisi ini berfungsi untuk menganalisis dan mengontrol setiap revenue yang ada di PT Indosat, Tbk. Divisi Revenue Analysis and Controlling sendiri terbagi menjadi 3 bagian yakni Cellular Revenue Analysis & Controlling, Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling, Region Revenue Analysis & Controlling.   Bagian Fixed-MIDI Revenue Analysis & Controlling mempunyai fungsi sebagai berikut :
·         Mengevaluasi dan menganalisis Fixed & MIDI revenue untuk setiap produk dan jasa.
·         Membuat laporan bulanan PT IndosatPCO (Parent Company Only)
·         Melakukan koordinasi dengan departemen lainnya, khususnya untuk implementasi program pada jaringan dan IT yang berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
·         Mengevaluasi dan menjalankan SAP module yang berhubungan dengan Fixed & MIDI revenue
·         Menargetkan revenue untuk "revenue driver Group and analyze"
·         Menargetkan revenue setting untuk Director KPI dan menyediakan sesuai dengan realisasinya.
Dilihat dari proses penyusunan anggaran pada PT Indosat,Tbk sudah baik. Hal ini antara lain karena melibatkan semua divisi dan cabang yang ada di perusahaan, sesuai dengan pendapat Anthony dan Govindarajan (2007), proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan atasannya. Sebagai perusahaan besar, PT Indosat,Tbk menyusun anggaran untuk menghasilkan anggaran perusahaan secara umum dan anggaran terinci dari masing-masing divisi. Kepala divisi diberi tanggung jawab untuk melakukan otorisasi jumlah yang diijinkan untuk dikeluarkan dalam anggaran setiap divisi dengan menggambarkan kinerja yang akan dihasilkan sehingga anggaran ini juga menjadi salah satu dasar untuk menilai kinerja divisi. Keterlibatan direksi sebagai manajer puncak dalam menyusun anggaran membuat sistem anggaran dapat secara efektif memotivasi para pelaksana dan pengusul anggaran.


Organing
Telekomunikasi merupakan alat komunikasi yang sangat vital bagi kegiatan sehari-hari, baik untuk usaha
suatu perusahaan atau kegiatan lainnya. Dalam perkembangannya telekomunikasi ini semakin cepat
menyesuaikan diri kepada kepentingan para pemakainya, yang meliputi kecepatan, visualisasi, harga dan
distribusinya yang mendekati keinginan pemakai. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia, kebutuhan
akan telekomunikasi ini menjadi sangat vital dan menentukan. Sedangkan untuk komunikasi yang dapat
memenuhi kebutuhan suatu badan usaha menjadi sangat kurang mengingat kebutuhan suatu badan usaha
tidak hanya untuk komunikasi biasa melainkan sebagai media pendukung usaha yang sangat membutuhkan
akurasi, kecepatan, dan kepastian kerahasiaan yang sangat tinggi. Kebutuhan akan telekomunikasi ini begitu
sangat meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang diiringi dengan masuknya
investasi asing ke Indonesia. Masuknya investasi asing menuntut telekomunikasi yang canggih untuk
mendukung usahanya di Indonesia. Hal ini yang mendorong PT Indosat untuk selalu berusaha memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Semakin besamya pasar dalam negeri untuk telekomunikasi mendorong
perusahaan lain untuk berusaha di telekomunikasi, khususnya telekomunikasi telepon internasional. Hal ini
yang turut pula diperhitungkan oleh PT Indosat, dengan membuat inovasi.
Tujunan dari telekomunikasi internasional dan berusaha pula untuk menyelenggarakan telekomunikasi
dalam negeri. Kondisi global tidak dapat melepaskan Indonesia dari krisis ekonomi yang berkepanjangan
(walaupun lingkungan regional telah mengalami pemulihan) dan memaksa semua badan usaha untuk
menyesuaikan diri secara terpaksa dengan krisis ekonomi ini, dengan harapan dapat tetap langgeng dalam
usaha.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk membahas beberapa hal: Bagaimana posisi Indosat dalam persaingan
industri telekomunikasi di Indonesia; Bagaimana jenis perusahaan yang cocok apakah sebagai
penyelenggara jaringan, penyelenggara jasa atau kombinasi keduanya; serta bagaimana usaha-usaha yang
dilakukan PT Indosat dalam menciptakan terobosan usaha untuk mendukung usaha inti perusahaan.
Sedangkan metode penulisan tesis yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat eksplanatif dan
pendekatan kualitatif, yaitu bertujuan mendapatkan gambaran yang lengkap dari subyek yang diteliti dengan
melakukan pengamatan langsung. Pengumpulan data melalui data perusahaan dan artikel yang terkait, yang
selanjutnya dikaji dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan untuk strateginya
berdasarkan pendekatan matrik SWOT.
Dari hasil analisis ini disimpulkan bahwa dunia telekomunikasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat
pertubuhan ekonomi nasional. Hasil proyeksi permintaan jasa telekomunikasi di dalam negeri untuk tahun
2000 - 2004 dengan skenario pesimis, normal dan optimis yang menunjukan bahwa pertumbuhan
telekomunikasi di Indonesia masih dapat diandalkan bagi dunia usaha di bidang telekomunikasi. Akan tetapi
pertumbuhan ekonomi nasional masih harus terus ditingkatkan oleh pemerintah agar pertumbuhan industri
telekomunikasi terus bertambah.

Share:

Manajemen By Objectives

Pengertian MBO (Management By Objectives) dan Penerapannya dalam Organisasi.
Management By Objectives atau sering disingkat dengan MBO adalah pendekatan sistematis dan terorganisir yang menekankan pada pencapaian sasaran organisasi. Dalam jangka panjang, penerapan MBO ini memungkinkan manajemen untuk mengubah pola pikir organisasi menjadi lebih berorientasi pada hasil.
Konsep Manajemen by Objective (MBO) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Manajemen berdasarkan Objektif” ini pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker dalam bukunya yang berjudul “The Practice of Management” pada tahun 1954. Menurut Peter Drucker, Tujuan Organisasi yang ditetapkan harus melalui proses persetujuan antara Manajemen dan Karyawannya, bukan dipaksakan dari atas. Cara demikian akan lebih efektif dalam mendelegasikan otoritas pada sebuah organisasi besar sehingga semua karyawan memahami dan turut berkomitmen untuk pencapaian sasaran Organisasi tersebut. Sasaran-sasaran dalam organisasi dibuat secara bertingkat mulai dari Sasaran Organisasi keseluruhan, sasaran divisi, sasaran departemental hingga sasara individu karyawan itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa MBO merupakan pendekatan Manajemen yang berfokus pada hasil, bukan pada kegiatan atau proses pelaksanaannya.  Tugas-tugas yang telah didelegasikan tidak memiliki Roadmap (Peta Jalan) atau “cara” yang tetap dalam pelaksanaanya. Pelaksanaannya dilakukan berdasarkan perkembangan situasi dan bersifat dinamis.
Untuk mengidentikasikan dan menetapkan Tujuan organisasinya, Top Manajemen organisasi biasanya menggunakan Teknik penetapan Tujuan/Sasaran seperti Metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-Specific) ataupun GQM (Goal, Question dan Metrics).
MBO dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha, diantaranya seperti Produksi, Pelayanan, Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan, Kesehatan, Sistem Informasi serta bidang-bidang usaha Finansial.

Keuntungan Penerapan MBO
Prinsip utama MBO adalah kejelasan tanggung jawab dan peran karyawan-karyawan dalam organisasi sehingga mereka mengerti dengan jelas aktifitas-aktifitas yang harus dilakukannya untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa keuntungan yang didapat dari penerapan MBO ini adalah sebagai berikut :
·         Meningkatnya Motivasi Kerja, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan tentang tujuan organisasi akan meningkatkan komitmen dan kepuasan kerja bagi karyawan yang bersangkutan.
·         Adanya Koordinasi dan Komunikasi yang lebih baik, Interaksi dalam menetapkan Tujuan Organisasi dapat menjaga hubungan baik dan keharmonisan antara Manajemen dan Karyawannya.
·         Kejelasan Tujuan Organisasi
·         Karyawan atau bawahan memiliki komitmen tinggi terhadap sasaran yang mereka tetapkan sendiri daripada sasaran/tujuan yang dipaksakan dari orang lain.
·         Langkah-langkah Penerapan MBO

Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang harus dilakukan dalam menerapkan MBO :
·         Menentukan Sasaran dan Tujuan Utama Organisasi
·         Menentukan Sasaran dan Tujuan untuk masing-masing karyawan atau departemen
·         Memantau perkembangan pelaksanaan dan kinerja kerja karyawan
·         Mengevaluasi Kinerja
·         Memberikan umpan balik (Feedback)
·         Memberikan Penghargaan kepada karyawan atau departemen yang mencapai Sasaran yang ditetapkan tersebut.
Share: